Lazio Dan Liga Champions Kembali Berhadapan, Performa Maurizio Sarri Meledak Buah Manis Aquilotti

Sepertinya tiket Liga Champions kembali hadir untuk pertandingan musim depan melawan Lazio.

Alasan utamanya adalah kehadiran Lazio yang semakin nyaman karena kini duduk di peringkat dua klasemen sementara Serie A.

Kemenangan atas Spezia pada Sabtu (15 April 2023) semakin mengokohkan Lazio di posisi kedua klasemen Liga Italia.

Lazio kini telah mengoleksi total 61 poin dari 30 pertandingan musim ini.

Hasil 18 kemenangan, 7 seri dan 5 kekalahan menjadi performa impresif Lazio di kompetisi liga Italia musim ini.

Lazio kini masih tertinggal jauh dari Napoli dengan keunggulan 13 poin.

Namun, jarak dengan rival terdekat Lazio juga sangat jauh, membuat mereka tertinggal delapan poin dari Roma yang berada di posisi ketiga.

Jarak ideal tersebut memperbesar peluang Lazio mengamankan finis empat besar sekaligus mempertahankan tiket Liga Champions.

Jika Lazio bisa mempertahankan posisi teratas mereka saat ini, karakter Maurizio Sarri patut mendapat pujian tertinggi.

Kehadiran Maurizio Sarri tampaknya menjadi keuntungan tersendiri bagi Lazio yang biasanya hanya berstatus fans di Serie A.

Sejak menjabat sebagai manajer Lazio pada musim panas 2021, Maurizio Sarri perlahan tapi pasti meningkatkan performa tim berjuluk Aquilotti tersebut.

Musim lalu Lazio berjuang keras untuk posisi empat besar sebelum disalip oleh Juventus di tikungan terakhir.

Baru musim ini Sarri membuat Lazio lebih konsisten dalam hal hasil dan pertandingan.

Hasil tersebut terbukti efektif musim ini karena Lazio menduduki posisi ternyaman sebagai runner-up sementara Serie A.

Melihat lebih dekat, salah satu alasan Sarri bisa membawa Lazio musim lebih konsisten adalah pertahanannya.

Lazio mempertahankan statusnya sebagai tim dengan pertahanan terbaik hingga saat ini di Serie A musim ini.

Rival sekota Roma hanya kebobolan 20 gol dalam 30 pertandingan.

Formasi 4-5-1 yang digunakan manajer Maurizio Sarri nampaknya sangat cocok dengan kondisi Lazio.

Juga, formasi terus berubah dari 4-5-1 menjadi 4-4-2 tergantung kombinasi gelandang tengah.

Penampilan apik para pemain seperti Ivan Providel, Marcos Antonio, Felipe Anderson, dan Ciro Immobile mengangkat skill Lazio.

Dengan delapan pertandingan tersisa, upaya Lazio mengamankan tiket Liga Champions tampaknya segera membuahkan hasil.